Saturday, December 23, 2017

Sejarah Dan Jenis-Jenis Monitor

Halo Dunia!

Seiring berkembangnya teknologi dan sistem informasi di dunia maka kami akan membahas tentang perangkat/alat yang menjadi media teknologi. Kali ini Critopost-ID akan membahas tentang jenis-jenis monitor, lalu apasih monitor itu dan darimana asal mula sejarahnya? Berikut penjelasannya...

Monitor bisa di definisikan Interface atau layar visual yang menghubungkan antara manusia dengan komputer. Monitor hingga saat ini dikembangkan dengan dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geibler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. 

Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan. Waktu itulah yang merupakan fase kedua dari tahap pengembangan monitor komputer. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung. 

Sampai sekarang tercatat ada 4 jenis monitor yang ada di dunia yang akan disebutkan dibawah ini :


1. MONITOR CRT  (Cathode Ray Tube)

Memiliki warna lebih tajam, resolusi monitor fleksibel, perawatan mudah, jika rusak dapat di servis, bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle, harga lebih murah. Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2 kali lipat dibanding LCD pada ukuran inch yang sama, bergantung pada refreshrate, radiasi lebih besar, rentan distorsi, glare dan flicker, dimensi besar dan berat.



Prinsip Kerja Monitor CRT

Menggunakan tabung vakkum dimana untuk menampilkan output menggunakan penembak elekron (electron gun)

Bagian CRT

1.   Electron gun : terdiri dari katoda dan elemen pemanas (heater)
2.   Control grid : untuk mengatur intensitas pancaran elektron

Sebuah flyback transformer digunakan untuk menghasilkan tagangan tinggi yang akan memanaskan katoda pada elektron gun. Untuk tv warna elektron gun menggunakan komponen warna, merah, hijau, biru.

3.  Deflection Coil : Gerakan elektron yang lurus akan disimpangkan oleh kumparan penyimpang (deflection coil)
4. Accelerator grid : berfungsi mempercepat electron
5. Focus Grid : berfungsi mengarahkan electron akan menumbuk layar yang dilapisi fosfor sehingga berpendar membentuk suatu pola



2. MONITOR PLASMA


Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV atau Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.

Prinsip Kerja Monitor Plasma

Disebut layar plasma karena prinsip kerja layar ini memanfaatkan sel-sel kecil berisi gas yang terionisasi secara elektrik— gas terionisasi inilah yang disebut plasma.

Pada TV plasma, tiap piksel terbuat dari tiga kontainer kecil berisi gas inert seperti pada neon atau xenon. Hal seperti ini berarti terdapat ratusan ribu tabung kecil pada sebuah TV plasma dengan ukuran layar rata-rata. Semua piksel terjepit di antara dua lempeng bermuatan listrik, Plasma lantas berpendar saat terkena arus listrik. Sebuah unit pemrosesan komputer menerima sinyal dari satelit, kabel, atau antena yang memberitahukan bagaimana setiap piksel harus berubah warna sehingga menghasilkan gambar yang bisa kita nikmati.

Plasma kadang-kadang disebut sebagai keadaan materi keempat, setelah cairan, padatan, dan gas. Cara kerja plasma hampir mirip dengan lampu neon yang berpendar akibat gas yang mendapatkan aliran listrik. Layar TV plasma umumnya memiliki rasio 16:9 sesuai dengan format film layar lebar, sebagai lawan dari layar rasio 4:3 seperti kotak yang dimiliki televisi standar. Istilah ‘plasma’ mengacu pada beberapa gas seperti neon dan xenon yang bersinar ketika terkena medan listrik.


3.  MONITOR LCD (Liquid Crystal Display)


Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi, Tidak bergantung pada refreshrate, user frendly, hemat listrik, ukuran yang ringkas, ringan serta lebih keren, viewing angle terbatas, tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya, response time dan ghosting, warna kurang akurat, harga lebih mahal.



Prinsip Kerja Monitor LCD

LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan Kristal cair. Backlight adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih.

Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ?

Disinilah peran dari kristal cair,
Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi.     Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.


4.  MONITOR LED

LED adalah teknologi hebat berikutnya untuk layar monitor, yang memungkinkan hasil visual yang lebih baik daripada hasil visual yang sudah ada sebelumnya. LED diklaim adalah sumber pencahayaan yang stabil, akan menampilkan pencahayaan yang bebas kedip, sehingga ideal untuk tayangan jangka panjang juga akan meningkatkan kenyamanan untuk mata kita. Teknologi LED juga memungkinkan tampilan seketika pada saat monitor dihidupkan dan mampu menghemat daya lebih baik dibanding LCD.


LED adalah dioda yang dapat mengeluarkan cahaya. Karena kemampuannya itu maka LED lebih sering dipakai sebagai indikator dalam suatu alat. Pembahasannya akan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami maka Ikuti terus tutorial ini.


Prinsip kerja LED



Kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup (polar). Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dan bagaimana kita dapat membedakan kutup-kutupnya? Perhatikan bahwa 2 kawat (kaki) pada LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda.

Ada cara lain lagi, yaitu jika kamu melihat dari atas, kamu akan mengetahui ada sisi yang datar. Sisi yang datar itu adalah katoda. Jika kamu lihat ke dalamnya, kamu dapat membedakannya berdasarkan bentuk yang terlihat.



REFERENSI
http://bit.ly/2D4139Z  http://bit.ly/2pmNjW3  http://bit.ly/2poh6h7  http://bit.ly/2DFA8me
http://bit.ly/2zmPyIo  http://bit.ly/2BH3iEd
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: